Selasa, 03 Juli 2018

Tugas IBD ke3

Resensi Novel

Judul               : Dewi Kawi
Penulis             : Arswendo Atmowiloto
Penerbit           : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal               : 136 hlm



Hasil gambar untuk novel dewi kawi 

Arswendo Atmowiloto adalah seorang penulis yang telah melahirkan puluhan karya terindah nya. Ia sudah belasan kali memenangkan sayembara penulisan, memenangkan sedikitnya dua kali hadiah buku Nasional, dan mendapatkan beberapa penghargaan, baik tingkat Nasional maupun tingkat ASEAN.
Dalam Novel ini Arswendo Atmowiloto mengangkat kisah tentang kehidupan seseorang yang sukses yang memulai karirnya dari sisa-sisa daun kol yang membusuk, dia adalah Juragan Eling. Rekan bisnis nya mengenalnya sebagai tokoh usahawan yang jenius dan keras kepala. Bagi karyawan-karyawatinya juragan Eling adalah sosok yang baik hati , sebaik hati orangtua pada anak-anaknya, dan seakrab sahabat.
Pada awal pemunculan tokoh Eling dan Podo adiknya, pembaca dibuat iba dan salut atas perjuangan keduanya. Juragan Eling memulai bekerja setelah selesai sekolah menengah atas, dan tak mempunyai biaya untuk melanjutkan kuliah. Di sebuah pasar, ia memunguti daun kol yang berceceran dan telah membusuk. Daun kol busuk itu diperas, dan airnya sebagai pengganti kol. Sulit dijual atau bahkan diberikan orang saja tak ada yang mau, karena daun kol sendiri sangat murah dan bukan sayur yang membanggakan. Tapi itulah permulaan membuat yang lain. Juragan Eling mengolah air kelapa dari pasar yang dibuang begitu saja membasahi tanah. Kemudian juragan Eling tampung. Dalam satu-dua hari sudah membusuk, lalu dihangatkan tidak sampai mendidih, hanya sekedar jangan busuk. Olahan air kelapa ini laku keras karena bisa membuat daging ayam menjadi empuk dan gurih.
Dari sini, Eling muda membuat sari buah: jeruk yang dikenal dengan nama sitrun, bengkoang, dan segala dagangan yang ada di pasar tradisional.
Juragan Eling mulai menjadi penampung. Sukses terbesarnya diawali dengan menjual biji srikaya. Anak-anak kecil menyukainya karena harganya murah, rasanya aneh. Itulah loncatan perubahan terbesar dalam hidupnya. Permintaan akan Srikaya Cracker menembus berbagai kota, berbagai terminal, stasiun, depan sekolah, sehingga berapa pun produksinya akan terserap kepasar.
Dari hanya satu KOL, kendaraan niaga merek Colt yang disewa, sampai belasan truk datang dan pergi.
Layaknya manusia biasa Eling muda pun jatuh cinta dengan seorang wanita tunasusila yaitu Kawi. Eling dan Kawi bertemu pertama kali disebuah tempat lokalisasi, Eling sebagai tamunya kawi dari saat itu Eling menjadi dekat dengan Kawi dan bahkan menjadi tamu tetapnya. Eling dan kawi semakin akrab. Semakin terlibat emosi satu sama lain. Eling mulai merasa cemburu dengan tamu tetapnya Kawi, yang ternyata kekasihnya, dan mereka tengah merencanakan untuk menikah. Tetapi kekasihnya Kawi adalah orang yang kasar, dan suka marah-marah. Eling pun berncana untuk menikahi kawi, namun Eling merasa ragu dan cemas akan pernikahannya dengan Kawi. Hingga akhirnya mereka pun berpisah. Eling telah menikah dan dikarunia anak dan cucu, sementara Kawi menghilang entah kemana. Eling merasa dirinya banyak berhutang budi kepada Kawi, karna berkat semangat dan dorongannya lah Eling bisa berhasil. Eling meminta bantuan Podo adiknya untuk mencari Kawi, Eling ingin mengucapkan terima kasih kepada Kawi.
Podo pun meninggal karena penyakitnya sebelum bisa menemukan Kawi. Namun sebelum meninggal Podo sempat membawa 15 nama dan profil wanita yang bernama Kawi kepada kakaknya. Namun Eling merasa ragu kalau misalkan ada pertemuan, malah membuat Kawi merasa sesuatu yang salah, atau kalah, atau rendah. Ia ragu karna sebenarnya ia hanya ingin mengatakan bahwa ia pernah mencintai, pernah beercinta dengan Kawi dan ingatan itu ternyata masih bisa ada dan membuatnya bahagia.
Kemampuan Penulis memaparkan alur nya sangat baik, alur yang digunakan dalam Novel ini adalah alur campuran. Alur berjalan maju pada saat menceritakan Eling, dan Alur berjalan mundur pada saat menceritakan Kawi sebagai masa lalunya.
Setting dalam Novel ini juga sangat jelas, Penulis mampu membuat pembaca terhanyut kedalam cerita dalam Novel ini.
Pemaparan watak tokoh Eling dalam novel sangat jelas yaitu pekerja keras, humoris, baik hati, Jenius dan akrab kepada karyawan-karyawatinya.
Sudut pandang orang pertama dalam novel ini mendukung keseluruhan cerita, menjadikan cerita ini seolah-olah hidup dan diceritakan oleh tokoh utama.
Amanat dalam Novel ini adalah kita tidak boleh sombong dan merasa puas akan sesuatu yang telah dicapai atau dihasilkan. Karena Realitas itu tidak satu. Realitas selalu berubah. Bukan hanya maknanya, melainkan realitas itu sendiri. Realitas terbangun dalam peristiwa, dan sesuai dengan perjalanan waktu, peristiwa itu diubah. Menjadi lebih cantik, atau menjadi lebih seram. Penyempurnaan terus terjadi, ketika seseorang itu meninggal.
Kekuatan dari novel ini secara keseluruhan, novel ini memberikan manfaat bagi pembaca. Novel ini teramat sayang jika dilewatkan. Novel ini mengajarkan untuk mensyukuri hidup.
Kelemahan dari Novel ini karena pada akhir ceritanya mengambang. Eling belum bisa bertemu dengan Dewi kawi.


tugas IBD ke2

  1. 1.Pengertian Cinta Menurut Para Ahli :


Menurut Rabi’ah Al-‘Adawiyah: cinta adalah ungkapan kerinduan dan gambaran perasaan yang terdalam. Siapa yang merasakannya, niscaya akan mengenalinya. Namun, siapa yang mencoba untuk menyifatinya, pasti akan gagal.

Menurut Jalaluddin Rumi: cinta adalah sumber segala sesuatu. Dunia dan kehidupan muncul karena kekuatan yang bernama cinta. Cinta adalah inti dari segala bentuk kehidupan di dunia.

Menurut Kahlil Gibran: cinta adalah satu-satunya kebebesan di dunia karena cinta itu membangkitkan semangat hukum-hukum kemanusiaan dan gejala-gejala alami pun tak bisa mengubah perjalannya. Cinta ibarat seekor burung yang cantik, meminta untuk ditangkap tapi menolak untuk disakiti.

Menurut Mahmud bin Asy-Syarif: cinta adalah sebuah kerinduan yang tidak berujung, sebuah rasa kangen yang meletup-letup, dan sebuah kegilaan yang tidak berkesudahan.
Menurut Ibnul Qayyim al-Jauziah: cinta adalah luapan hati dan gejolaknya saat dirundung keinginan untuk bertemu dengan sang kekasih.

2. Contoh Bentuk Cinta Kasih dalam kehidupan sehari hari , beserta penjelasannya :
  
         Cinta Terhadap Lingkungan :

  • A. Tidak Membuang Sampah Sembarangan
  • B. Melakukan Reboisasi
  • C. Melindungi satwa satwa langka
  • D. Membuang sampah pada tempatnya


3. Mengapa Penderitaan menerpa manusia dan uraikan tentang pengaruh penderitaan dan cara mengatasinya :

Penderitaan yang muncul karena perbuatan buruk manusia
Menurut pandangan saya, penderitaan ini muncul disebabkan hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya baik dengan antar sesama manusia ataupun dengan alam. Penderitaan ini dapat muncul karena ketidak harmonisan antara elemen satu dengan yang lainnya. contohnya pada hubungan dalam bermasyarakat,

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif.

Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu tiri,ia berjuang menentang kekerasan dan lain-lainnya
Cara mengatasinya adalah :
1. Mencari Jawabannya Lewat Internet
2. Konsultasi / Bertanya Langsung Kepada Ahlinya
3. Melakukan Analasis Ulang dan Pengaturan Strategi Baru
4.  Mengubah Pola Pikir Negatif Menjadi Positif
5. Bersabar Sambil Berdoa dan Berusaha

4.Ringkasan tentang pengertian Keindahan,teori teori tentang renungan dan keserasian :

  •     Pengertian keindahan

Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai
sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.Menurut The Liang Gie dalam bukunya “G,a-ris Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu
diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu ber¬asal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.

TEORI-TEORI RENUNGAN

Renungan berasal dari kata renung, artinya : diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil dari merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori, diantaranya :
Teori Pengungkapan
Dalil dari teori ini adalah ” Arts are in expression of human feeling ” ( seni adalah merupakan ungkapan dari perasaan manusia ).

Teori ekspresi yang paling terkenal adalah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris ” Aesthetic as Science of Expression and General Lingusitic “. Beliau menyatakan bahwa ” art is expression of impressions ” (seni adalah ungkapan dari kesan-kesan). Expression sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).
Menurut Leo Tolstoi kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara, dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.

Teori Metafisik
Teori yang bersifat metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Sesuai dengan metafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita ilahi. Pada tahap yang lebih rendah terdapat realita duniawi yang merupakan cerminan semu yang mirip realita ilahi itu.
Contoh : Plato mengemukakan ide ke-ranjangan yang abadi, asli indah dan sempurna ciptaan Tuhan. Dan kemudian tukang kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya ke dalam lukisan.
Dalam zaman modern suatu teori seni lainnya yang bercorak metafisis dikemukakan oleh filsuf Arthur Schopenhauer (1788-1860). Menurut beliau seni adalah suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita. Dan realita yang sejati adalah suatu keinginan (will) yang sementara.
Dengan melalui perenungan semacam ini lahirlah karya seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda sekelilingnya dan sampai pada maknanya yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.

Teori Psikologis
Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut Schiller, asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni semacam permainan yang menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Bagi Spencer, permainan itu berperan untuk mencegah kemampuan-kemampuan mental manusia menganggur dan kemudian menciut karena disia-siakan.
Teori lain yang dapat dimasukkan ke dalam teori psikologis adalah teori penandaan (signification theory) yang memandang seni sebagai suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia.

TEORI KESERASIAN

Keserasian berasal dari kata serasi dan kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar.
Keindahan adalah suatu kumpulan hubungan yang serasi pada suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat.
Filsuf Inggris Herbert Read merumuskan definisi bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi kita (beauty is unity of formal relations among our sense-perception).
Keserasian adalah perpaduan, pertentangan, ukuran, seimbang. Terdapat 2 teori keserasian
   a. teori objectif dan subjectif
  Teori Objectif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptak nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.Pendukung teori objectif adalah Plato, Hegel
Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry
b.Teori Perimbangan
    Dalam arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup, penggembaraan, dan pelimpahan.

5. Uraikan tentang dirimu sendiri ,bagaimana mengatasi perasaan jatuh cinta dan pendiritaan :

Menurut saya mengatasi perasaan jatuh cinta mudah saja dengan cara mengukapkannya saja
Dan cara mengatasi penderitaan menurut saya hanya buruh kesabaran,ambil hikmahnya saja,mncari solusi dan mencoba menjadi orang yang lebih baik lagi dari sebelum sebelumnya

FAKTOR FAKTOR YANG MENJADIKAN PESAT PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI

1. Faktor Sosial       Triandis (1980) mendefinisikan faktor sosial sebagai internalisasi individu dari referensi kelompok budaya subyektif ...