MASALAH KENAKALAN REMAJA DAN CARA MENANGGANINYA
A.Latar Belakang
Remaja adalah masa di mana seorang individu mengalami
peralihan dari masa anak-anak menuju ke dewasa. Sebelum dewasa individu akan
mengalami masa dimana terjadi peralihan untuk benar-benar mematangkan dirinya
menuju masa dewasa. Dewasa ini masa remaja di sebut-sebut masa yang paling
rawan dihadapi individu sebagai anak. Dari yang tadinya anak-anak mereka
mengalami perkembangan secara fisik maupun psikis dengan beberapa
perubahan. Orang tua yang memiliki anak tentu akan menghadapi hal ini di kala
membesarkan anak mereka, anak yang beranjak remaja akan mengalami perubahan
sesuai dengan pertumbuhan norma seorang anak. Kaitannya masa remaja disebut
sebagai masa yang rawan adalah ancaman
yang mengintai anak yang beranjak remaja yaitu „kenakalan
remaja‟.
Kenakalan tadi bisa disebut sebuah penyimpangan yang
dilakukan oleh anak remaja yang mengakibatkan masalah dalam masyarakat.
Penyebab dari kenakalan remaja tidak hanya satu ataupu dua penyebab saja, pada
dasarnya remaja akan membentuk suatu kelompok sendiri, yang memiliki kesamaan
tertentu yang pada akhirnya akan menjadi identitas. Remaja berusaha untuk
melepaskan diri dari milieu orang tua dengan maksud untuk menemukan dirinya,
dan prosesntersebut dikatakan sebagai proses mencari identitas ego. Hal tadilah
yang mendasari kenakalan remaja terjadi dalam masyarakat.
Pada bahasan kali ini penulis memilih permasalah „kenakalan
remaja‟
untuk dibahas dan dikaji lebih dalam kaitanya dengan
masyarakat dan hubungannya dengan keluarga. Dalam mengkaji penulis akan
memaparkan
apa yang menjadi penyebab kenakalan remaja yang berkaitan
dengan keluargan dan masyarakat, lalu menganilisnya dengan paradigma sosiologi
yang relevan, dan yang terakhir adalah memberikan solusi apa yang harus
dilakukan untuk menanggulangi masalah kenakalan remaja.
B. ANALISIS
A.Kenakalan Remaja
Kartini Kartono mengatakan remaja yang nakal itu disebut
pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita cacat mental disebabkan oleh
pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat, sehingga perilaku mereka
dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut
“kenakalan”.
Kasus-kasus yang terjadi pada dewasa ini oleh para remaja
rata-rata kasus yang menyangkut pada tindakan penyimpangan moral. Kasus yang
paling sederhana seperti bolos sekolah, lebih jauh lagi adalah kasus
pembunuhan. Walaupun kasus yang sederhana lebih banyak dilakukan dan kasus yang
besar tidak terlalu namun justru kasus-kasuk yang sederhana tadi yang bisa
berdampak pada masyarakat dan keluarga. Sebagai contoh remaja yang membolos
tanpa sepengetahuan dari keluarga atau orang tua akan melakukan tindakan yang
menyimpang di luar sekolah karena merasa bebas dan tidak diatur, penyimpangan
yang sederhana ini bisa jadi penyimpangan yang lebih besar jika dilakukan
terus-menerus. Remaja yang membolos akhirnya menghabiskan waktu membolosnya
dengan pergi ke warnet untuk mengakses situs porno dan terpengaruh dengan apa
yang dilihatnya sehingga remaja tadi melakukan tindakan yang melanggar norma
asusila yang berujung pada perbuatan pemerkosaan. Itu bisa terjadi jika
penyimpangan sederhana di abaikan begitu saja. Pada masa remaja, remaja
cenderung lebih senang berkumpul diluar rumah, lebih sering membantah orang
tua, ingin menonjolkan diri dan kurang pertimbangan. Di usian ini, remaja
biasanya mudah terpengaruh lingkungan Dapat dikatakan inilah yang melandasi
terjadinya kenakalan remaja secara psikologis. Jika di biarkan
berlarut-larut maka kenakalan remaja bisa menjadi permasalahan yang
kompleks di masyarakat yang berujung menjadi penyakit sosial.
B.Faktor Penyebab
Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja bukan semata-mata di akibatkan oleh kondisi
dari remaja yang seharusnya dihadapi. Ada beberapa remaja yang dapat melalui
masa remaja dengan baik dan lancar tanpa melakukan penyimpangan yang dianggap
sebagai masalah sosial. Hal itu menandakan bahwa kenakalan remaja juga
dipengaruhi faktor-faktor tertentu baik eksternal maupun internal. Penulis
mencoba memaparkan faktor penyebab secara lengkap.
Faktor internal:
Krisis identitas Perubahan biologis dan sosiologis pada diri
remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya
perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas
peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi
kedua.
Kontrol diri yang lemah Remaja yang tidak bisa mempelajari
dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat
diterima akan terseret pada perilaku „nakal‟. Begitupun bagi mereka yang telah
mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan
kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal:
Keluarga Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar
anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku
negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti
terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan
terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
Komunitas/lingkungan/sekolah/ tempat tinggal yang kurang
baik
C.Solusi Penangganan Permasalahan
Kenakalan Remaja
Masalah sosial yang terjadi di masyarakat memang dapat
mengakibatkan permasalahan yang berdampak dalam masyarakat sendiri. Meski
seperti itu namun permasalahan yang terjadi pastilah terdapat solusi yang dapat
menanggulangi permasalahan, meski tidak secara keseluruhan namun paling tidak
dapat menguranginya. Untuk permasalahan kenakalan remaja maka penulis
memaparkan penanggulangannya dari segi sosiologi agar lebih relevan dengan
makalah untuk pemenuhan tugas sosiologi keluarga. Dari segi sosiologis ini juga
masih di bagi menjadi tiga yaitu keadaan keluarga, lingkungan sekolah, dan
masyarakat akan dijelaskan secara rinci untuk keadaan keluarga dan untuk
lingkungan sekolah dan masyarakat secara singkat.
1.
Keadaan Keluarga
a.
Keluarga yang harmonis sangat menentukan untuk
menciptakan lingkungan yang baik dalam suasana kekeluargaan dan menjadi pusat
ketenangan hidup
b.
Keluarga berfungsi sebagai pusat kehidupan dan
kebudayaan. Untuk mencapai tujuan itu perlua diusahakan/dilakukan:
1.
Memberi tugas yang sesuai dengan kemampuan anak
2.
Mendorong minat anak untuk mengembangkan bakat
3.
Menciptakan suasana yang edukatif, yaitu dengan
membiasakan anak sejak kecil untuk membaca buku- buku yang bermutu, dan
perlu mengontrol bacaan- bacaan yang dapat merugikan perkembangan jiwa.
4.
Agar tidak terjerumus dalam “kesibukan” atau rutinisme
perlu dibuat jadwal untuk acara keluarga
5.
Menanamkan nilai-nilai religius, misalnya ibadah
keluarga setiap hari sebagai santapan rohani
6.
Memberikan bimbingan sebagai: Usaha untuk
menemukan, menganalisa, dan memecahkan kesulitan yang dihadapi anak dalam
hidupnya
2.
Lingkungan Sekolah
Lingkungan
sekolah seharusnya juga dapat berkontribusi untuk penanggulangan
kenakalan remaja dengan menciptakan suasana belajar yang dapat memicu
kreatifitas dari murid-murid secara lebih sehingga potensi remaja dalam
melakukan penyimpangan dapat tercegah dengan kegiatan yang lebih bermanfaat di
sekolah. Lebih lanjut sekolah pun juga berkoordinasi dengan orang tua murid
untuk saling memantau apa yang dilakukan murid sehingga jika ada indikasi
penyimpangan akan cepat tertangani.
3.
Lingkungan Masyarakat
Untuk
masyarakat walaupun di masa era postmodern ini, fungsi masyarakat terganggu
oleh budaya individualis, namun meski begitu masyarakat perlu lah tetap
disosialisasikan untuk kemungkinan-kemungkinan yang tidak terduga. Sehingga
masyarakat perlu bertindak pengawasan dan tindakan yang tegas jika memang
diperlukan untuk dapat mencegah adanya kenakalan remaja,
C.Kesimpulan
Remaja adalah masa di mana seseorang mengalami peralihan
dari masa anak-anak menuju ke dewasa. Kaitannya masa remaja disebut sebagai
masa yang rawan adalah ancaman yang mengintai anak yang beranjak remaja yaitu
“kenakalan remaja‟. Kenakalan tadi bisa disebut sebuah penyimpangan yang
dilakukan oleh anak remaja yang mengakibatkan masalah dalam
masyarakat. Kenakalan remaja di sebabkan oleh dua hal utama yaitu faktor
internal psikologis dari remaja dan juga faktor eksternal kondisi
sosiologis atau lebih kepada lingkungan. Penanggulanga kenakalan
remaja dapat dilakukan dari segi sosiologis yaitu dengan tiga hal utama yang
harus diperhatikan keadaan keluarga, lingkungan sekolah dan masyaraka.